Jumat, 14 Juni 2013

Naskah Drama "Life Must Go on"


Warung pojok milik mpok Romlah, disanalah ketiga sekawan yaitu Rohaye, Hamid, dan Tarjo sering berkumpul. Rohaye adalah anak sulung dari mpok Romlah.
Disore hari seperti biasa, ketiga sekawan itu berkumpul didepan warung mpok Romlah untuk membicarakan hasil mengamen mereka hari ini.

Rohaye : "pendapatan mengamen kita hari ini lumayan"
Hamid : "mungkin karena si Tarjo ngga kentut lagi di bis (nada meledek)"
Tarjo : "ah sial, itukan saya tak sengaja"

Kemudian datang Jamilah adik Rohaye yang baru saja pulang dari kerjaannya. Jamilah pulang bersama dengan kekasihnya yang bernama Edward.

Jamilah : "assalammu'alaikum"
Tarjo : "eh ada si eneng geulis udah pulang"
Rohaye : "eh Tarjo kalau ada yg salam tuh dijawab dulu, wa'alaikum salam"
Hamid : "wesh wesh bawa bodiguard darimana nih Jamilah?"
Jamilah : "eh iya kenalin nih bang ini...."
Edward : "(memotong pembicaraan Jamilah) saya Edward pacar barunya                                        Jamilah"
Tarjo : "mentang mentang anak gedongan laganya selangit (menyindir)"

Mpok Romlah keluar dari warungnya, karena mendengar suara ribut didepan warungnya.

Mpok romlah : "aduhh ada apa ini gaduh gaduh didepan warung saya?"
Rohayeh : "onoh si jamilah bawa piaraan mak"
Jamilah : "sembarangan kalau ngomong!"
Edward : "masa ganteng gangteng gini dibilang piaraan"
Hamid : "gantengnya selevel keteknya tarjo"
Mpok romlah : "udah jangan pada berisik aja, emang dia siapa?"
Jamilah : "ini tuh pacar baru saya mak"
Edward : "perkenalkan tante nama saya edward (salim)"
Tarjo : "makan juga pake oncom laga banget nama edward segala"
Mpok romlah : " udah deh mending edward suruh balik aja sana, daripada                                                              disini jadi tambah gaduh"
Jamilah : "iya bener apa kata emak, bang edward balik aja deh mending                                          sekarang"
Edward : "yaudah deh abang balik ya jamilah"
[d'masiv - apa salahku]

Edward pun pulang kerumahnya dengan perasaan kesal. Keesokan harinya pun saat dia bertemu dengan jamilah, dia mengutarakan perasaan kesalnya terhadap perlakuan teman teman kakanya.

Edward : "ayanggg.... Aku bete deh kemaren sama temen-temen mpok                                                       kamu"
[bete bete dangdut]
Jamilah : "yaudah ngga usah dimasukin ke hati kali bang, mereka emang                                         kaya gitu"
Edward : "tapi mereka itu ngga bisa dibiarin"

Diam-diam Edward merencanakan hal jahat terhadap rohaye dan kawan-kawan. Dia pun mencoba untuk memfitnah mereka dengan cara melapor kepada polisi.

Jend. Polisi : "jadi ada masalah apa bapa datang kesini?"
Edward : "begini pak, dikampung cilosok yg ada warung pojoknya mpok                                       romlah, disana sering ada pemakaian narkotika pa"
Jend.polisi : "apa?! Ini tidak bisa dibiarkan! Sipir, kita harus segera                                                              menyerbu tempat itu"
Pa sipir : "siap laksanakan tugas pak!"

Sementara itu, rohaye dan kawan-kawan yg sedang latihan untuk mengamen nanti sore sama sekali tidak tahu apa-apa mengenai penggerebekan itu.

Rohaye : "ayo dong latihan yg semangat biar duit ngalir nih"
Tarjo : "tapi cuaca panas banget ya"

(polisi datang menggerebek mereka)

Jend.polisi : "kalian tertangkap! Angkat tangan kalian!"
[2pm - Hands up]
Hamid : "loh ada apa ini pak?"
Pa sipir : "tak usah banyak bicara kalian! Cepat ikut kami"

Mpok romlah kaget begitu keluar dan melihat anak sulung beserta teman-temannya disergap polisi.

Mpok romlah : "eehh tunggu tunggu bapa mau main apakan anak saya sama                                               temen-temennya? (panik)"
Jend. Polisi : "kami dapat informasi bahwa ketiga orang ini sering                                                                            menggunakan narkotika ditempat ini"
Mpok romlah : "wah bapa jangan asal bicara ya, anak saya sama                                                                               teman-temannya itu adalah anak baik-baik"
Rohaye : "emaaakkk tolong rohaye mak, rohaye polos gak ngerti apa -apa"
Pa sipir : "sudah biar tes urin yg akan membuktikan semuanya"

Rohaye, tarjo, dan hamid pun dibawa ke kantor polisi untuk di tes urin berkat hasil fitnahan edward.

Pa sipir : "lapor jendral! Biar saya periksa dulu mereka satu satu"
Jend. Polisi : "laksanakan sipir"
[sarukhan - caiya caiya]

Ternyata setelah diperiksa mereka semua terbukti negatif dari narkotika, dan mereka pun dipersilahkan untuk pulang.

Pa sipir : "lapor pak, mereka semua hasilnya negatif dari narkotika"
Jend. Polisi : "wah kalau begitu saya selaku jendral minta maaf karena                                                                     mendapat informasi yg salah"
Tarjo : "pak sebenarnya bapa dapat tuduhan ini darimana?"
Jend. Polisi : "kami dapat informasi ini dari bapa Edward"
Rohaye : "apa mungkin edward pacarnya si jamilah?"
Hamid : "wah ga bisa dibiarin dia udah fitnah kita kayak gini"

Sementara itu jamilah kaget saat pulang bersama dengan edward dia melihat mpok romlah yg sedang sedih.

Jamilah : "emak kenapa sedih? Kok disini sepi? Memagnya mpok rohaye,                                       bang hamid sama bang tarjo belum pada pulang ngamen?"
Mpok romlah: "mpok kamu sama temen temennya dibawa kekantor polisi"
Edward : "alhamdulillah"
Jamilah : "kok abang seneng sih?"
Edward : "eh salah ngomong, maksudnya masyaallah"
Jamilah : "ah si abang ini"
Mpok romlah : "selama ini emak yakin anak emak baik baik aja, mereka                                                                   ngga mungkin menggunakan barang sperti itu"
Jamilah : "yang jamilah tau juga kayak gitu mak"

Rohaye , hamid, dan tarjo pun sampai ke warung mpok romlah. Betapa senangnta mereka mendapati edward yg berada disana.

Rohaye : "assalam'mualaikum mak (salim)"
Mpok romlah : "(kaget) kalian kok bisa pulang"
Hamid : "kami terbukti negatif dari narkotika"
Jamilah : "lagian kok bisa-bisanya polisi nyangka kalian pake barang kayak                                     gitu"
Tarjo : "jadi tuh ada yg ngefitnah kita (ngelirik edward)"

Edward yang takut ketawan itupun langsung buru-buru pamitan untuk pulang.

Edward : "tante sama jamilah, saya pamit pulang dulu ya"
Jamilah : "kok abang buru buru sih pulangnya? Katanya mau main sampe                                        malam disini"
Hamid : "dia takut karena gagal memfitnah kita"
Tarjo : "berani-beraninya masih aja dateng kesini"
Rohaye : "ngga sudi deh punya ade ipar macem tukang fitnah"
Jamilah : "maksud kalian apasih?"
Rohaye : "nih ya dikasih tau, edward itu yg udah ngefitnah kita"
Jamilah : "apa bener yg dikatakan mereka bang?"
Edward : "kamu lebih percaya abang atau mereka?"
Jamilah : "ya jelas lebih percaya mereka"
Tarjo : "sana pulang! Jangan balik balik lagi kesini"
Hamid : "dan jangan deketin jamilah lagi"

Edward pun pulang dengan perasaan kesal serta sedih karena tidak diizinkan lagi bertemu dengan jamilah. Sementara itu rohaye, hamid, dan tarjo sangat menyesali dengan apa yg terjadi pada mereka.

Tarjo : "mentang mentang kita orang kecil makanya kita diremehin terus"
Hamid : "bener jo, bukan berarti semua pengamen itu ngga bagus kan"
Rohaye : "kalau gitu kita harus ngebuktiin ke orang-orang kalau pengamen                                     juga bisa jaya"

Jamilah yang bekerja dibidang entertainer tidak sengaja ditawari untuk mengisi sebuah acara ajang pencarian bakat. dia pun segera mngajak rohaye, hamid, dan tarjo untuk mengikuti ajang pencarian bakat itu.

Jamilah : "(memberikan pamflet) gimana kalau mpok rohaye, bang hamid,                           sama bang tarjo ikutan ini? Jamilah kok yg jadi presenternya"
Rohaye : "(mengambil poster) ajang pencarian bakat? Tapi ngga yakin bisa                          menang"
Hamid : "boleh tuh, udah kita ikutan aja. Coba - coba, kalau menang                                                           alhamdulillah kalau ngga menang itung - itung udah tampil di tv"
Tarjo : "ah elu mid dasar kebelet eksis, tapi gue juga pengen sih masuk tv                            haha"
Jamilah : "yaudah gimana? Kalau kalian mau ikut, jamilah daftarin nih"
Rohaye : "yaudah kita coba deh"

Rohaye, hamid, dan tarjo pun berlatih keras untuk mengikuti audisi ajang pencarian bakat itu. Dan tidak disangka mereka lolos sampai ke babak final.

Rohaye : "aduhh mak, saya grogi sekali nih dibabak terakhir ini"
Hamid : "iyanih takut gagal"
Tarjo : "gemeteran deh badan ini"
Mpok romlah : "kalian pasti bisa, kan kalian sendiri yg ingin membuktikan                                                  ke orang-orang kalau pengamen juga bisa jaya"

Jamilah yg saat itu sebagai presenter ikut tegang saat memanggil mereka untuk tampil di babak final ini,

Jamilah : "dan sekarang mari kita saksikan the gembels"

Rohaye, hamid, dan tarjo tampil dengan maksimal. Para juri begitu menikmati penampilan mereka.

Juri1 : "saya senang penampilan kalian semakin lama semakin membaik"
Juri2 : "saya yakin kalian pasti bisa jadi pemenang"

Akhirnya pun pengumuman pemenang mulai diumumkan, jamilah yang akan membacakannya tidak tenang.

Jamilah : "dan pemenangnya adalah The gembels"

Rohaye, hamid, tarjo dan mpok romlah tidak percaya dengan kemenangan mereka, begitu pula dengan jamilah. Tapi akhirnya mereka bisa membuktikan kepada orang-orang kalau pengamen juga bisa berjaya.



selesai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar