Warung pojok milik mpok Romlah, disanalah ketiga sekawan yaitu Rohaye,
Hamid, dan Tarjo sering berkumpul. Rohaye adalah anak sulung dari mpok Romlah.
Disore hari seperti biasa, ketiga sekawan itu berkumpul didepan warung
mpok Romlah untuk membicarakan hasil mengamen mereka hari ini.
Rohaye :
"pendapatan mengamen kita hari ini lumayan"
Hamid :
"mungkin karena si Tarjo ngga kentut lagi di bis (nada meledek)"
Tarjo : "ah
sial, itukan saya tak sengaja"
Kemudian datang Jamilah adik Rohaye yang baru saja pulang dari
kerjaannya. Jamilah pulang bersama dengan kekasihnya yang bernama Edward.
Jamilah :
"assalammu'alaikum"
Tarjo : "eh ada
si eneng geulis udah pulang"
Rohaye : "eh
Tarjo kalau ada yg salam tuh dijawab dulu, wa'alaikum salam"
Hamid : "wesh
wesh bawa bodiguard darimana nih Jamilah?"
Jamilah : "eh
iya kenalin nih bang ini...."
Edward :
"(memotong pembicaraan Jamilah) saya Edward pacar barunya Jamilah"
Tarjo :
"mentang mentang anak gedongan laganya selangit (menyindir)"
Mpok Romlah keluar dari warungnya, karena mendengar suara ribut didepan
warungnya.
Mpok romlah :
"aduhh ada apa ini gaduh gaduh didepan warung saya?"
Rohayeh : "onoh
si jamilah bawa piaraan mak"
Jamilah :
"sembarangan kalau ngomong!"
Edward : "masa
ganteng gangteng gini dibilang piaraan"
Hamid :
"gantengnya selevel keteknya tarjo"
Mpok romlah :
"udah jangan pada berisik aja, emang dia siapa?"
Jamilah : "ini
tuh pacar baru saya mak"
Edward :
"perkenalkan tante nama saya edward (salim)"
Tarjo : "makan
juga pake oncom laga banget nama edward segala"
Mpok romlah : "
udah deh mending edward suruh balik aja sana, daripada disini jadi tambah gaduh"
Jamilah : "iya
bener apa kata emak, bang edward balik aja deh mending sekarang"
Edward :
"yaudah deh abang balik ya jamilah"
[d'masiv - apa salahku]
Edward pun pulang kerumahnya dengan perasaan kesal. Keesokan harinya
pun saat dia bertemu dengan jamilah, dia mengutarakan perasaan kesalnya
terhadap perlakuan teman teman kakanya.
Edward :
"ayanggg.... Aku bete deh kemaren sama temen-temen mpok kamu"
[bete bete dangdut]
Jamilah :
"yaudah ngga usah dimasukin ke hati kali bang, mereka emang kaya
gitu"
Edward : "tapi
mereka itu ngga bisa dibiarin"
Diam-diam Edward merencanakan hal jahat terhadap rohaye dan
kawan-kawan. Dia pun mencoba untuk memfitnah mereka dengan cara melapor kepada
polisi.
Jend. Polisi :
"jadi ada masalah apa bapa datang kesini?"
Edward :
"begini pak, dikampung cilosok yg ada warung pojoknya mpok romlah,
disana sering ada pemakaian narkotika pa"
Jend.polisi :
"apa?! Ini tidak bisa dibiarkan! Sipir, kita harus segera menyerbu
tempat itu"
Pa sipir :
"siap laksanakan tugas pak!"
Sementara itu, rohaye dan kawan-kawan yg sedang latihan untuk mengamen
nanti sore sama sekali tidak tahu apa-apa mengenai penggerebekan itu.
Rohaye : "ayo
dong latihan yg semangat biar duit ngalir nih"
Tarjo : "tapi
cuaca panas banget ya"
(polisi datang
menggerebek mereka)
Jend.polisi :
"kalian tertangkap! Angkat tangan kalian!"
[2pm - Hands up]
Hamid : "loh
ada apa ini pak?"
Pa sipir : "tak
usah banyak bicara kalian! Cepat ikut kami"
Mpok romlah kaget begitu keluar dan melihat anak sulung beserta
teman-temannya disergap polisi.
Mpok romlah :
"eehh tunggu tunggu bapa mau main apakan anak saya sama temen-temennya?
(panik)"
Jend. Polisi :
"kami dapat informasi bahwa ketiga orang ini sering menggunakan narkotika ditempat
ini"
Mpok romlah :
"wah bapa jangan asal bicara ya, anak saya sama teman-temannya itu adalah anak
baik-baik"
Rohaye :
"emaaakkk tolong rohaye mak, rohaye polos gak ngerti apa -apa"
Pa sipir :
"sudah biar tes urin yg akan membuktikan semuanya"
Rohaye, tarjo, dan hamid pun dibawa ke kantor polisi untuk di tes urin
berkat hasil fitnahan edward.
Pa sipir :
"lapor jendral! Biar saya periksa dulu mereka satu satu"
Jend. Polisi :
"laksanakan sipir"
[sarukhan - caiya caiya]
Ternyata setelah diperiksa mereka semua terbukti negatif dari
narkotika, dan mereka pun dipersilahkan untuk pulang.
Pa sipir :
"lapor pak, mereka semua hasilnya negatif dari narkotika"
Jend. Polisi :
"wah kalau begitu saya selaku jendral minta maaf karena mendapat informasi yg salah"
Tarjo : "pak
sebenarnya bapa dapat tuduhan ini darimana?"
Jend. Polisi :
"kami dapat informasi ini dari bapa Edward"
Rohaye : "apa
mungkin edward pacarnya si jamilah?"
Hamid : "wah ga
bisa dibiarin dia udah fitnah kita kayak gini"
Sementara itu jamilah kaget saat pulang bersama dengan edward dia
melihat mpok romlah yg sedang sedih.
Jamilah : "emak
kenapa sedih? Kok disini sepi? Memagnya mpok rohaye, bang hamid sama bang tarjo
belum pada pulang ngamen?"
Mpok romlah:
"mpok kamu sama temen temennya dibawa kekantor polisi"
Edward :
"alhamdulillah"
Jamilah : "kok
abang seneng sih?"
Edward : "eh
salah ngomong, maksudnya masyaallah"
Jamilah : "ah
si abang ini"
Mpok romlah :
"selama ini emak yakin anak emak baik baik aja, mereka ngga mungkin menggunakan barang
sperti itu"
Jamilah : "yang
jamilah tau juga kayak gitu mak"
Rohaye , hamid, dan tarjo pun sampai ke warung mpok romlah. Betapa
senangnta mereka mendapati edward yg berada disana.
Rohaye :
"assalam'mualaikum mak (salim)"
Mpok romlah :
"(kaget) kalian kok bisa pulang"
Hamid : "kami
terbukti negatif dari narkotika"
Jamilah :
"lagian kok bisa-bisanya polisi nyangka kalian pake barang kayak gitu"
Tarjo : "jadi
tuh ada yg ngefitnah kita (ngelirik edward)"
Edward yang takut ketawan itupun langsung buru-buru pamitan untuk
pulang.
Edward : "tante
sama jamilah, saya pamit pulang dulu ya"
Jamilah : "kok
abang buru buru sih pulangnya? Katanya mau main sampe malam disini"
Hamid : "dia
takut karena gagal memfitnah kita"
Tarjo :
"berani-beraninya masih aja dateng kesini"
Rohaye : "ngga
sudi deh punya ade ipar macem tukang fitnah"
Jamilah :
"maksud kalian apasih?"
Rohaye : "nih
ya dikasih tau, edward itu yg udah ngefitnah kita"
Jamilah : "apa
bener yg dikatakan mereka bang?"
Edward : "kamu
lebih percaya abang atau mereka?"
Jamilah : "ya
jelas lebih percaya mereka"
Tarjo : "sana
pulang! Jangan balik balik lagi kesini"
Hamid : "dan
jangan deketin jamilah lagi"
Edward pun pulang dengan perasaan kesal serta sedih karena tidak
diizinkan lagi bertemu dengan jamilah. Sementara itu rohaye, hamid, dan tarjo
sangat menyesali dengan apa yg terjadi pada mereka.
Tarjo :
"mentang mentang kita orang kecil makanya kita diremehin terus"
Hamid : "bener
jo, bukan berarti semua pengamen itu ngga bagus kan"
Rohaye : "kalau
gitu kita harus ngebuktiin ke orang-orang kalau pengamen juga bisa
jaya"
Jamilah yang bekerja dibidang entertainer tidak sengaja ditawari untuk
mengisi sebuah acara ajang pencarian bakat. dia pun segera mngajak rohaye,
hamid, dan tarjo untuk mengikuti ajang pencarian bakat itu.
Jamilah :
"(memberikan pamflet) gimana kalau mpok rohaye, bang hamid, sama bang tarjo ikutan
ini? Jamilah kok yg jadi presenternya"
Rohaye :
"(mengambil poster) ajang pencarian bakat? Tapi ngga yakin bisa menang"
Hamid : "boleh
tuh, udah kita ikutan aja. Coba - coba, kalau menang alhamdulillah kalau ngga menang itung - itung udah tampil
di tv"
Tarjo : "ah elu
mid dasar kebelet eksis, tapi gue juga pengen sih masuk tv haha"
Jamilah :
"yaudah gimana? Kalau kalian mau ikut, jamilah daftarin nih"
Rohaye :
"yaudah kita coba deh"
Rohaye, hamid, dan tarjo pun berlatih keras untuk mengikuti audisi
ajang pencarian bakat itu. Dan tidak disangka mereka lolos sampai ke babak
final.
Rohaye : "aduhh
mak, saya grogi sekali nih dibabak terakhir ini"
Hamid : "iyanih
takut gagal"
Tarjo :
"gemeteran deh badan ini"
Mpok romlah :
"kalian pasti bisa, kan kalian sendiri yg ingin membuktikan ke
orang-orang kalau pengamen juga bisa jaya"
Jamilah yg saat itu sebagai presenter ikut tegang saat memanggil mereka
untuk tampil di babak final ini,
Jamilah : "dan
sekarang mari kita saksikan the gembels"
Rohaye, hamid, dan tarjo tampil dengan maksimal. Para juri begitu
menikmati penampilan mereka.
Juri1 : "saya
senang penampilan kalian semakin lama semakin membaik"
Juri2 : "saya
yakin kalian pasti bisa jadi pemenang"
Akhirnya pun pengumuman pemenang mulai diumumkan, jamilah yang akan
membacakannya tidak tenang.
Jamilah : "dan
pemenangnya adalah The gembels"
Rohaye, hamid, tarjo dan mpok romlah tidak percaya dengan kemenangan
mereka, begitu pula dengan jamilah. Tapi akhirnya mereka bisa membuktikan
kepada orang-orang kalau pengamen juga bisa berjaya.
selesai