Dunia kita sama, bahkan jarak kita tak saling
begitu berjauhan. Lantas apa yang membuat kita berpisah? Apa yang mebuat kita
tak saling lagi bertemu seperti dulu?
Apa
karena takdir? Atau karena keinginan kita untuk saling melupakan?
Aku tak pernah benar-benar ingin melupakanmu,
melupakan setiap detik kebersamaanmu denganku. Bahkan aku masih saja
mengingatnya, hingga kini, sejak empat tahun itu berlalu. Tak pernah ada yang
bisa merubah ingatanku, tentang kamu dan semua yang kamu bawa ke kehidupanku.
Aku merindukanmu.
Jika mau kamu menguji semua ingatanku,
akupun sanggup. Menginngat semuanya, entah kenangan manis atau pahit sekalipun.
Saat dimana aku benar-benar ingin terus bersamamu.
Ingatkah kamu saat kita pertama kali
berkenalan? Ini memang bukan perkenalan bahkan kita sama sekali tak pernah
saling berkenalan. Sekali lagi mungkin ini yang dinamakan takdir. Saat itu kamu
kehilangan ponsel mu, wajahmu terlihat panic dan aku ikut merasakan kepanikanmu.
Saat itu rasa itu belum tumbuh.
Aku
ingat bagaimana ekspresi wajahmu saat itu, kamu begitu ketakutan dan aku tak
tahu harus membantu bagaimana. Yang bisa kulakukan hanya membuat mu tidak
terlalu panic, agar kamu tenang dan bisa lebih mengingat semuanya.
Dan
ternyata memang ponselmu tidak hilang, melainkan terbawa oleh salah satu
temanmu. Aku tertawa begitu mendengar kabar itu esok paginya. Dasar kamu si
ceroboh.
Aku masih ingat jelas saat kita
bersama-sama membantu membereskan ruang perpustakaan, kita saling mengoper
buku-buku, kita saling tertawa dan bercanda bersama. Ada saja ulah lucu mu yang
dapat membuat aku tertawa lepas. Dan disinilah rasa itu mulai tumbuh.
Disnilah bagian dimana rasa it uterus
menjalar dalam sel-sel bagian hatiku yang selalu menggebu apabila berdekatan
dengan mu. Disini, dimana aku ingin terus dekat denganmu, mengenalmu,
bersamamu. Dimana aku selalu bertindak bodoh jika berada didekatmu. Lucunya
aku, saat itu cinta mulai tumbuh.
Kamu dan aku semakin dekat. Semakin
sering bercanda dan tertawa bersama. Saat itu letak ruang kelas mu dan ruang
kelas ku berdekatan. Salah satu sahabat terbaikmu juga berada satu kelas
denganku. Aku tau, ini metode untuk bisa terus bersamamu.
Sepeda kuning itu milikmu. Alat
transportasi untuk pergi kesekolah. Lucunya kamu saat mengendarai sepeda kuning
itu. Dengan tubuh tinggi dan sepeda kuningmu bisa dikatakan tidak terlalu
tinggi. Tapi itulah yang aku suka darimu, kamu apa adanya.
Setiap pagi saat baru tiba disekolah,
kerjaan bodoh ku adalah melihat kearah lapangan parkir, menjelajah setiap
sudutnya, mencari-cari sebuah sepeda. Sepeda kuning. Sepeda kuning milikmu.
Lalu bagaimana tahap kita bisa menjadi
begitu dekat? Dengan begitu banyak kenangan yang sudah melampaui lebih dari
batas. Sekali lagi, takdirlah yang mengatur semuanya.
Saat kamu kesekolah tak lagi membawa
sepeda kuningmu, aku khawatir karena pasti kamu berjalan kaki dari rumahmu
sampai kesekolah. Letak rumahmu yang begitu jauh sanggup kau lampaui. Sekali
lagi itu adalah alasan aku mencintaimu. Kamu selalu apa-adanya.
Sampai saat dimana aku
benar-benar tidak tega harus melihatmu
berjalan begitu jauh. Oh yaampun, mungkin cinta ini sudah tumbuh begitu dalam.
Aku mengantarmu dengan sepeda motorku.
Kita memang tidak berdua, melainkan bertiga. Aku, kamu, dan sahabatmu yang
sudah menjadi temanku juga. Saat itu kamu yang mengendarai sepeda motorku
. aku bahagia karena bisa mengantarmu
selamat sampai rumah. Walau sebenarnya aku tak ingin benar-benar cepat tiba
dirumahmu. Karena aku ingin menikmati saat dimana kita bisa bersama.
Tidak hanya sesekali, mungkin ada
sekitar tiga kali aku mengantarmu. Dan ada bagian dimana kamu membawa sepeda
motorku sedangkan aku mengikutimu dengan sepeda motor temanku, tentu saja
bersama temanku juga. Aku ingat bagaimana tingkah konyolmu saat itu. Kamu
benar-benar membuatku pusing. Kamu dan bercandaanmu yang aneh itu. Tapi aku
senang, karena itu bagian dimana aku bisa terus bersamamu.
Ingatkah kamu saat kamu menemani salah
satu temanmu yang sedang pmenjalin kasih dengan sahabatku untuk mengantarnya
kerumah ku? Betapa bodohnya kamu berjalan dari sekolah tanpa alas kaki. Bahkan
kamu tidak sholat jum’at. Kamu dan caramu menyenangkan hatiku. Kamu memang
berbeda. Dan itulah mengapa aku begitu mencintaimu.
Hari valentine sebentar lagi tiba, aku
membuatkanmu coklat dengan segenap hatiku. Aku menghiasnya, dan berharap kamu
akan menyukainya. Aku menaruhnya dalam satu toples kecil berbentuk hati. Dan
terus saja memikirkan bagaimana cara agar aku dapat memberikannya kepadamu.
Aku berhasil memberikan coklat itu
tepat hari dimana valentine jatuh. Kamu terlihat senang. Tapi aku tidak tahu
apa itu arti sesungguhnya. Karena aku tak pernah dapat benar-benar membaca
hatimu.
Aku yang gak pernah bisa melihatmu
susah atau bagaimanapun itu. Aku ingin selalu bisa membantumu. Saat itu aku
membelikanmu pulsa, kamu marah padaku. Kamu tidak mengizinkan lagi aku
melakukannya. Kamu bilang kamu gak pernah mau dibalang cowok matre. Dasar kamu,
kamu memang berbeda. Dan itulah yang membuatku mencintaimu.
Jam tangan yang pernah aku berikan
padamu, apakah masih berfungsi? Masihkah kau kenakan? Masihkah berguna untukmu?
Atau sudah kau buang dan lupakan begitu saja?. Saat itu kau juga tidak mau lagi
aku belikan barang apapun. Kamu memang beda. That’s why I love you.
Tiket nonton film itu masih aku simpan
dengan baik. Masihkah kamu menyimpannya? Masihkah kamu mengingatnya? Mengingat
semua kejadian disana?. Saat kamu aku belikan popcorn tapi malah kamu habiskan
sebelum masuk kedalam ruangan. Dan cara teman-temanku agar aku dapat duduk
bersebelahan denganmu. Oh yaampun, sesungguhnya aku tidak ingin benar-benar
duduk berdekatan denganmu. Karena saat itulah aku menjadi manusia terbeku
didunia ini.
Aku sengaja menaruh popcorn ku diantara selang
tempat duduk kita. Agar kamu dapat ikut memakannya. Tapi dasar kamu. Kamu sama
sekali tak mau menyentuh popcorn itu.
Ingatkah saat selesai menonton film itu kita
banyak berdebat mengenai semua film?. saat itu kamu dan aku jadi bahan omongan
teman-teman yang lain. Kamu dan aku. Mereka bilang kita jodoh, mereka bilang
kita pantas bersama, mereka bilang ‘apakah kalian sudah bersama?’. Aku senang
karena kamu sama sekali tak menepis semua perkataan mereka. Kamu malah
tersenyum membalas semua ucapan mereka. Oh yaampun, inikah mimpi? Tapi
sepertinya bukan.
Saat makan pun tiba. Lucunya kamu yang
cepat-cepat membayar makanan pesanan mu agar aku tak perlu membayarnya. Kamu
memang berbeda.
Aku benar-benar tidak ingin mengakhiri hari
itu. Karena itulah hari dimana aku dapat bersama mu satu hari walaupun tidak
penuh. Tapi bersama denganmu.itulah impianku selalu.
Aku terkena penyakit usus buntu. Salah satu
sahabatku mengatakannya padamu. Dia bilang kalau aku dapat mati kapan saja
dengan penyakit ini di tubuhku. Kamu terlihat panik saat itu. Aku senang karena
kamu benar-benar mengkhawatirkanku.
Aku belum siap untuk mengangkat penyakit ini
dalam tubuhku. tapi impianku, saat aku benar-benar siap melakukannya aku mau
kamu ada. Kamu ada untuk memberikan semangat itu. Walaupun aku tau, kamu tak
pernah benar-benar mencintaiku.
Ulang tahunmu yang ke 15 saat itu. Aku
benar-benar mempersiapkannya. Benar-benar memperjuangkannya. Aku ingin menjadi
sebuah hal yang benar-benar special saat bertambahnya usiamu.
Aku ingat sekali sampai terjatuh dengan sepede
motorku karena terlalu terburu-buru menerjang hujan demi sampai ke tempat aku
ingin membelikan hadiah untukmu. Entah, saat itu rasa sakitnya tidak begitu
terasa karena aku harus segera bangkit dan meneruskan perjalanan. Hingga akhirnya
aku sampai dan bisa membelikan ornament kecil berbentuk luffy once pieces.
Masihkah luffy itu kau simpan? Masihkah mengingatkan mu padaku?.
Taukah kamu betapa bingungnya aku saat hari itu
tiba, dan aku yang ingin menuju kerumahmu malah bertemu dengan mu dijalan. Aku
bingung harus bagaimana. Aku meminta bantuan kepada teman-temanmu untuk
menghubungimu dan menanyakan keberadaanmu.
Aku membawa kueh ulang tahun yang telah ku buat
sendiri kehadapanmu dengan hati bercampur aduk. Sekali lagi, kau telah berhasil
membuatku menjadi manusia terbeku didunia. Nyanyian ulang tahun itu. Lilin yang
menyala. Sorakan riang dari teman- teman. Aku masih dapat mengingatnya.
Masihkah kau mengingatnya?
Aku rindu masa – masa itu. Dimana setiap kali
upacara bendera aku selalu mencari sosokmu diantara kerumunan murid. Dan akan
tersnyum lega ketika melihatnya. Walau aku hanya dapat melihat bagian dari
kepalamu. Aku bersyukur karena mencintai pria tinggi sepertimu. Itu dapat
memudahkan ku dalam beberapa metode tertentu.
Aku rindu melihat mu. Aku rindu melihat lengan
panjang mu berirama dengan kaki tinggi mu untuk menghasilkan permainan basket
yang indah. Kapan aku bisa melihatmu lagi dari jendela kelasku? Tersenyum dan
berkata dalam hati. “lihat dia, pria dengan bola basket ditangannya itu adalah
orang yang paling ku cintai”.
Aku rindu menantimu lewat didepan kelasku,
melihatmu dari jendela dan tersenyum sendiri. Ada kalanya, seorang sahabatku
akan berteriak ke arahmu kalau aku mencarimu. Yaa.. aku memang selalu mencari
mu. Karena kamu adalah alasanku. Alasanku untuk tetap hidup. Alasanku tak
pernah merasa sakit. Alasanku untuk pergi kesekolah. Alasanku untuk jadi lebih
baik. Alasanku untuk menjadi wanita seutuhnya. Kamu adalah alasanku, dan akan
tetap begitu sampai empat tahun ini dan seterusnya.
Sampai sekarang memang masih sama. Aku masih
amat sangat bahagia apabila ponselku berbunyi dan ternyata itu adalah pesan
darimu. Aku masih ingin melompat, berguling, bahkan menari. Berarti masih kah
cinta itu tumbuh?
Aku rindu mendengar suaramu di ponselku, karena
sekarang aku tak mungkin bisa menghubungimu lagi. Kau sudah milik yang lain.
Aku tak pernah ingin bercerita bagaimana kau
menyakiti ku, bagaimana kau membuatku menangis, bagaimana kau membuat ku
terpuruk. Karena kau tak pernah benar-benar melakukan itu. Kau adalah pria
terbaik yang pernah ku kenal.
Bagian perpisahan adalah hal yang paling aku
takutkan. Tapi semua pasti terjadi. Oh yaampun, ingatkah kamu saat perpisahan
sekolah? Kaki ku bengkak pada bagian tempurung kakinya. Itu disebabkan factor
ketidak sengajaan. Tapi mungkin inilah yang dinamakan takdir.
Sahabat-sahabat ku memanggilmu, membodohimu
agar kau mau datang kebagian penginapanku. Kau datang dengan muka terkejut. Aku
malu, karena saat itu keadaanku sedang benar-benar tidak baik untuk dilihat.
Kamu menghampiriku dan menanyakan apa yang terjadi padaku. Guru-guru yang
menjelaskan. Sedangkan aku hanya bisa tertunduk malu. Kau memarahiku karena
bertindak bodoh dan gegabah. Tapi itulah aku, si ceroboh yang malang. Makanya sudah
kubilang, aku tak pernah bisa benar-benar bertahan hidup tanpa kau disisiku.
Tapi kenyataannya kau memang tak pernah berada di sisiku.
Dan inilah akhir dari segalanya. Kita tak lagi
satu sekolah. Tak lagi dapat bersama. Tak lagi pernah bertemu. Dan aku hanya
bisa mengharapkan pesan singkatmu menghampiri ponselku.
Aku tak berdaya saat ini. Tak mampu hidup, tak
mampu menggapai kebahagiaan. Tak adalagi alasan-alasan untuk tetap bangkit.
Karena kau ‘alasan utama’ telah benar-benar pergi meninggalkanku.
Surat ini ku tulis untuk kamu, pangeran dalam
dunia dongeng ku yang sampai sekarang tak pernah bisa aku miliki, yang sekarang
tak lagi ku jumpai, yang sekarang hanya berada dalam ingatan masa lalu dan
mimpi-mimpi terindah. Asalkan kau tetap berjanji untuk terus berada di dunia
dongeng ini, mungkin saat itulah aku akan benar-benar merasa hidup.
Dari yang selalu
menjadikanmu alasan
Titanium Flat Iris - Titanium Bar - Etche - Titanium Art
BalasHapusTitanium Bar with TITanium Bar titanium ore and Steel Frame. This flat irons bar is titanium keychain an snow peak titanium flask easy to craft knife to titanium daith jewelry use with all natural beards. It can be $5.00 titanium build for kodi · In stock
m668m8mupnj344 japanese sex dolls,penis rings,sex toys,women sexy toys,vibrators,dog dildo,sex chair,adult sex toys,sex chair a184c5tbbis312
BalasHapusn237v0mzskh956 dildos,dildos,dog dildo,G-Spot Vibrators,wolf dildo,G-Spot Vibrators,women sexy toys,horse dildo,vibrators t577n1cmlvc594
BalasHapusmt628 nfl shop,nfl shop,nfl shop,nfl shop,nfl shop,nfl shop,nfl shop,nfl shop,nfl shop bn376
BalasHapus