Lubang
di hati yang mulai sempat mengecil dalam hitungan detik saja kini sudah mulai
membesar lagi. Semakin besar, bahkan menimbulkan rasa sakit yang begitu dalam. Aku
bisa merasakan bagaimana setiap hembusan angin yang menerpa lubang itu begitu
kuat menimbulkan sakit yang teramat dalam. Selain lubang besar itu kini muncul
beberapa lubang kecil lainnya yang begitu sama sakitnya. Bahkan setiap perban
yang ku tempelkan pada lubang-lubang itu tak pernah ada yang kuat menahan
ceceran darah yang keluar dari dalamnya. Apa yang terjadi? Mengapa lubang
dihati ini begitu kuat terbuka lebar.
Aku terus memaki diriku, memaki setiap
perbuatanku. Aku tau aku salah, tapi aku tetap berpegang pada kesalahan ini. Janji
ku dulu untuk tidak terluka lagi seperrtinya sudah terlanjur hangus oleh asa. Aku
dan sakit ini karena berhasil mencintai pria lain yang ku pikir telah
menggantikannya. Tapi ternyata tidak. I was wrong.
This man has hurt me even more than he
did…
entah
kenapa, karena luka ini aku kembali merindukannya, bukan pria ini. Tapi ‘dia’
yang dulu telah menjadi bagian hidup saya walau tidak sepenuhnya. ‘Dia’ yang
tak pernah bisa saya miliki. Dia yang sampai sekarang terus saja meninggalkan
luka. but I do know, I have to forget about him.
Jatuh pada luka untuk kedua kalinya dapat
menyadarkan aku. Tidak… harusnya tak perlu ada kedua kalinya jika aku bisa
sadar pada saat pertama kali itu terjadi. Harusnya cukup satu luka, tidak perlu
dua. Oh yaampu.. aku memang begitu bodoh.
Semua menyuruh saya menjauh dari pria itu
agar tak ada lagi luka yang teramat dalam setelah luka dari ‘dia’. but I know
they are wrong. Justru karena luka ini, saya harus tetap berada dekat pada pria
ini. Saya harus menunjukkan bahwa saya saya baik-baik saja. I’m fine! none hurt.
I know I'm strong, I just can’t do it…
Pasti
setiap luka disertai tangisan. Entahlah kekuatan ini belum sebegitunya utuh. Atau
ternyata memang sudah terkuras habis? I was so weak at this time. Bahkan samapai-sampai
aku benar-benar ingin menghabiskan seluruh waktuku hanya untuk menangis. Ini bentuk
kelemahan hati.
Aku sedih, kesal, marah, ini tak menentu.
Tapi setiap pria itu datang semua seakan hilang. Aku kembali seperti sediakala,
degan hati yang tenang. what actually happened?
Karna
cinta? Oh yang benar saja, aku sedang ingin membahas tentang luka.
Lubang di hati ini terus menganga. Dan setiap
kalinya lubang itu selalu berteriak padaku. Dia berteriak “jangan pernah
tinggalkan pria itu” terkadang dia berteriak “pria itu akan menyembuhkan aku”.
Apa
ini?? Teriakan-teriakan itu benar-benar membuat ku depressed. Apa pria itu akan
menyembuhkan luka ini? Tapi bukankah pria itu yang telah menjadi luka kedua
ini. Siapa saja tolong jelaskan!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar